Buku Sosial Politik - Komunikasi Propaganda Suatu Pengantar
Penulis : Muhajir
Affandi
Kategori : Buku Ajar
Bidang Ilmu : Buku Sosial Politik
Buku Sosial Politik - Komunikasi Propaganda Suatu Pengantar | Buku Sosial Politik ini adalah bahan ajar pada mata kuliah Propaganda
dan Buku ini pun mencoba mengambil posisi dalam ikut memperkaya khazanah ilmu
dan informasi tentang komunikasi propaganda khususnya, umumnya ikut memperkaya
khazanah ilmu komunikasi secara luas. Dalam buku ini memaparkan secara ringkas
dan diharapkan mudah difahami agar mahasiswa bisa mengikuti, memahami dan
mengaplikasikan buku ini dalam kebutuhan sehari-hari.
“Propaganda”,
sebuah kata yang popular namun kini telah kehilangan maknanya karena tertutupi
oleh stigma-stigma negatif yang melingkupi dirinya. Suatu hal yang umum ketika
kata ”propaganda” terdengar atau terlihat maka kata tersebut tidak terlepas dari
stigma negatif yang berkaitan dengan propaganda tersebut atau dipaksakan
berkaitan karena pada suatu massa kata-kata tersebut sangat bertalian erat
dengan propaganda, misalnya kata perang dunia, konspirasi politik, media,
pemerintah, pembodohan massal, informasi yang salah, hingga mengacu ke kata
fasisme, nazi bahkan sosialisme. Sulit rasanya menyandingkan propaganda dengan
demokrasi, padahal diakui oleh pakar public relation, Edward L.Bernays bahwa
propaganda adalah tujuan komunikasi dalam masyarakat yang berdemokrasi.
Stigma
yang negatif tentang propaganda tidak akan terbentuk tanpa adanya suatu
rekayasa sosial, dan rekayasa sosial tanpa melanggar hak asasi manusia tidak
akan terwujud tanpa adanya komunikasi persuasif untuk mempengaruhi masyarakat
(audiens) yang menjadi targetnya. Inti dari komunikasi persuasif adalah
propaganda, dengan demikian dapat dimungkinkan bahwa stigma negatif tentang
propaganda merupakan produk dari propaganda itu sendiri.
Terlepas
dari stigma negatif tersebut, pada kesempatan kali inisaya mencoba mengupas
propaganda dari sisi ilmiah dengan berpijak pada literatur dan sejarahmengenai
propaganda. Harapan saya agar pembaca mendapatkan
perspektif yang baru dari propaganda dengan demikian dapat menjadi bahan
evaluasi dan pemberdayaan bagi pembaca dalam merefleksikan propaganda.
Pada
awal mulanya, propaganda dipakai untuk mengembangkan dan memamerkan agama
Khatolik Roma baik di Italia maupun Negara-negara lain. Ditahun 1992, tak lama
setelah perang 30 tahun, untuk pertama kalinya kata propaganda digunakan. Sti
Paus Gregory menggunakan istilah propaganda untuk menamakan panitia khusus
untuk menyebarkan keyakinan. Panitia tersebut bernama Congregatio de Propaganda
Fide (kelompok penyebar keyakinan). Tugas utama kelompok ini adalah menyebarkan
doktrinasi katholik ke dalam Negara-negara non-katolik (wilayah misi).
Conggregatio de Propaganda Fide adalah komite tetap cardinal yang bertanggung
jawab atas aktivitas misionaris katolik Roma sejak 1622.
BukuSosial Politik ini terdiri dari 5 bab yang terdiri dari pendahuluan, pembahasan
tentang propaganda di Dunia Internasional, Praktik Propaganda, Moralitas bagi
Propagandis, Melawan Propaganda.
Komentar
Posting Komentar