Buku Sosial Politik - Aktualisasi Pemikiran Pluralisme KH. Abdurrahman Wahid
Penulis : Akhmad
Basuni, MA. Pd
Kategori : Buku Referensi
Bidang Ilmu : Buku Sosial dan Politik
Buku Sosial dan Politik | Pluralisme bagi Abdurahman Wahid
merupakan sesuatu yang tidak bisa ditolak, karena merupakan kenyataan
sunatullah. Pluralisme agama yang di dalamnya tertanam nilai-nilai universal
kemanusiaan, hingga penganut agama terhadap penganut agama yang lain ada
semacam kesepahaman untuk saling menghormati, menghargai dan menjunjung harkat
dan martabat umat manusia. Secara teologis, ada perbedaan esensial di antara
agama-agama di dunia ini, karena masing-masingnya mengandung ajaran yang unik.
Namun keunikan ini harus ‘dikontrol‛ dan ‘dikaitkan‛ dengan memberikan perlakuan
dan kedudukan yang sama dimuka hukum bagi semua warga negara.
Penghargaan pada kebebasan beragama dalam pendidikan ini
dimaksudkan supaya proses pendidikan terutama pendidikan agama tidak diajarkan
secara dogmatis eksklusif, memandang yang tak sepaham dengan ajarannya
merupakan kesesatan nyata yang harus dimusuhi kalau perlu di musnahkan.
Melainkan pendidikan agama lebih ditekankan pada keterbukaan inklusif.
Pendekatan inklusif ini bukan bertujuan untuk mencampuradukkan ajaran agama
(aqidah) yang memang tidak boleh dicampur-campur, tetapi lebih bertujuan untuk
mengikis paradigma keberagamaan yang ekslusif dan kaku.
Pendidikan pluralisme merupakan pendidikan yang
mengedepankan keterlibatan aktif dalam keragaman dan perbedaannya untuk
membangun peradaban bersama. Pendidikan pluralisme masih tetap memelihara
perbedaan masing-masing sebagi khas, bukan menerima mutlak relativime agama.
Melainkan pengenalan yang mendalam atas yang lain akan membawa konsekuensi
mengakui sepenuhnya nilai-nilai dari kelompok yang lain. Atas dasar itu
pendidikan pluralisme menolak paham relativisme, misalnya pernyataan
simplistis, ‚bahwa semua agama itu sama saja‛. Justru yang ditekankan
keberbedaan itu merupakan potensi besar, komitmen bersama membangun toleransi
aktif, untuk membangun peradaban.
Buku Sosial dan Politik yang semula merupakan tesis magister
penulis pada Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ini, telah
dipertahankan dalam sidang promosi magister pada tanggal 23 November 2015. Buku
ini mencoba menjawab kebutuhan tentang pendidikan yang berdimensi kebinekaan.
Tanpa pendidikan kebinekaan tentulah negeri ini hanya akan terpecah belah
menjadi kepingan-kepingan kecil karena terjadi konflik antar etnis dan suku.
Hal ini sebagaimana dibayangkan oleh Furnivall sejarawan Inggris.
Buku yang termasuk kategori sosial dan politik ini terdiri
dari 5 bab dan 190 halaman. Kesimpulan yang dapat diambil sebagai jawaban atas
permasalah utama dalam penelitian ini adalah aktualisasi pemikiran pluralisme
KH. Abdurrahman Wahid sesungguhnya merupakan esensi dari tujuan pendidikan
yaitu memanusiakan manusia tanpa membedakan latar belakang budaya, etnis, ras,
suku dan agama. Semua insan harus diperlakukan setara dalam semua dimensi
kehidupan berbangsa dan bernegara.
Komentar
Posting Komentar